Foto : Ilustrasi Freepik.com
Aku juga sepertimu. Di sana, kita berdiri pada satu keyakinan, yang sekian lama ditempelkan pada logika.
Pada frekuensi paling rendah di otak kita, ada default setting yang meyakini bahwa pada setiap usaha keras, akan selalu ada hasil baik yang mengikuti.
Tapi faktanya. Segera atau lambat. Kau juga akan mampu memahami, bahwa algoritma dunia nyata tidak selamanya bergerak pada pola yang sama.
Seorang fisikawan bergelar profesor asal Jepang Michio Kaku berkata, jika semua hal bergerak sesuai pola yang simetris, maka tidak akan pernah akan ada kehidupan sama sekali di alam semesta.
Ini seperti mengajak kita untuk sadar, bahwa sesuatu yang di sini kusebut algoritma (di tempat dan kesempatan yang berbeda, aku akan mengatakan padamu, itu adalah Tuhan) hanya bekerja semau kehendaknya.
Pola atau pattern yang pada puncak pengetahuan bisa disimak, dipelajari, lalu disimpulkan, nyatanya hanya lapisan paling luarnya saja. Dan yang lebih buruk adalah, kau harus akui, bahwa semua itu bisa saja tidak tepat. Mungkin tidak lagi, setelah sekian waktu.
Ini bukan tentang pemilik kedai roti yang ketahuan resepnya, lalu mengubahnya agar tak lagi bisa disamai oleh pesaing. Ini lebih dari itu.
Ini adalah tentang sebuah kekuatan super besar, yang mengendalikan bahkan setiap inti sel dalam tubuhmu. Kau tidak akan pernah benar-benar memahami, bagaimana sistem kerjanya. Lalu siapakah kalian mengatakan bahwa setiap usaha keras, akan berbuah hasil baik?
Rusdi
Samarinda, 22 Mei 2022