Ilustrasi Politik (Freepik.com) |
Tapi bergabungnya Ridwan Kamil ke Partai Golongan Karya (Golkar), hingga kabar hijrahnya Sandiaga Uno ke Partai Persatuan Pembangunan (PPP), bisa jadi adalah salah satu manuver yang perlu dicatat tahun ini. Fenomena pindah partai, di Indonesia sejatinya bukan hal baru. Ideologi yang diusung partai-partai di Indonesia yang realtif berakar pada kesenadaan, membikin para kader seperti tidak benar-benar terikat, kepada ideologi tertentu, khususnya yang dibawa partainya.
Dalam bahasa sederhana, saya ingin bilang bahwa tak ada entitas politik yang benar-benar kanan, atau yang benar-benar kiri di Indonesia. Itu baru dikotomi arah. Belum lagi dikotomi pemikiran. Nyaris tak ada partai atau bahkan entitas politik yang benar-benar nasionalis, atau yang benar-benar religius. Semuanya muaranya sama.Kepentingan meraih suara tertinggi. Dalam pandangan yang positif, ini bisa dilihat sebagai sebuah kedewasaan dalam berpolitik.
Tapi secara ideal. Tentu hal ini adalah ketidakkonsistenan yang bisa saja berimbas pada terabaikannya nilai-nilai luhur yang seharusnya diperjuangkan. Alih-alih berjuang berdasarkan ideologi dengan batas-batas pemikiran, semua daya yang dikerahkan menjadi upaya yang dilakukan, muaranya adalah memastikan seberapa banyak yang didapat, atau seuntung apa golongannya.
Samarinda, 23 Januari 2023
Rusdi